Selasa, 14 Desember 2010

Pesona Kawah Ijen

Kawasan Wisata Kawah Ijen terletak di wilayah Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi dan Kecamatan Klobang, Kabupaten Bondowoso. Kawah Ijen berada di puncak Gunung Ijen yang merupakan salah satu dari rangkaian gunung berapi di Jawa Timur seperti Gunung Semeru, Gunung Bromo, dan Gunung Merapi (Gunung ini bernama sama dengan Gunung Merapi di Jawa Tengah).
Kawah Ijen terletak di ketinggian 2.368 meter di atas permukaan laut. Ketinggian permukaan air danau kurang lebih 2140 m dpl dengan kedalaman danau kurang lebih 200 m. Ukuran kawahnya sendiri sekitar 960 meter x 600 meter dengan luas kawah mencapai 5466 Hektar. Kaldera Kawah Ijen merupakan Kaldera terluas di Pulau Jawa. Ukuran kaldera sekitar 20 kilometer.. Kawah ini terletak di kedalaman lebih dari 300 meter di bawah dinding kaldera.
Kawah Ijen merupakan salah satu danau kawah terasam didunia dengan ph (0-0,5). Suhu Kawah ini mencapai 200 derajat celcius. Kawah ini mengandung kira-kira 36 juta meter kubik air asam beruap, dan diselimuti kabut berbau belerang.
Keindahan alam di wisata Kawah Ijen ini juga patut diperhitungkan. Kawah ini berwarna hijau kebiruan dengan kabut dan asap belerang yang sangat mempesona. Suhu di sekitar kawah Ijen  mencapai 12 – 18 C dan suhu di kawasan lereng dapat mencapai sekitar 10 derajat celcius, bahkan bisa lebih dingin ketika malam(bisa mencapai 2 derajat celcius). Didalam kawah, berbagai warna dan ukuran batu belerang dapat ditemukan. Saat yang paling tepat untuk menyaksikan keindahan Ijen adalah pada pagi hari.
Kita juga dapat melihat pemandangan kearah selat bali, serta pemandangan menakjubkan gunung lain yang ada di sekitar gunung ijen. Yaitu Gunung Merapi, Gunung Widodaren, Gunung Ranti dan Gunung Papak. Keindahan berbagai macam tumbuhan dataran tinggi pun menghiasi jalan menuju Kawah Ijen. Bunga Edelweis juga banyak dijumpai dikawasan ini. Biasanya bunga ini mulai bersemi sekitar Bulan Juli – September. Selain itu terdapat Pohon Cemara gunung, pohon Manisrejo yang berdaun kemerahan, dan aneka tumbuhan dataran tinggi lainnya.
Untuk menuju Kawah Ijen, Anda harus menyusuri jalan setapak menyusuri tebing kaldera. Anda juga dapat mengelilingi kaldera di kawasan ini yang memakan waktu mencapai 8 hingga 10 jam berjalan kaki.

Pada saat malam hari, pemandangan yang tidak kalah menarik, terlihat api berwarna biru keluar dari celah-celah bebatuan kawah. Disertai suara seperti kompor gas yang menderu. Api ini berasal dari Lava Panas Belerang.

Penambang Belerang Tradisi
Salah satu pemandangan alami di kawasan Kawah Ijen adalah adanya penambang belerang tradisional. Para penambang belerang ini mengambil belerang dari dasar kawah. Sekitar kurang lebih 100 orang membawa Belerang yang diatas pundaknya terlentang sebatang bambu dengan sejenis keranjang bambu yang dipenuhi puluhan kilogram belerang didalamnya yang tergantung disisi kanan kirinya. Beban yang dipikul memiliki berat yang beragam mulai 80 kg sampai dengan 120 Kg.
Para penambang sudah terbiasa memikul beban yang berat ini sambil menyusuri jalan setapak di tebing kaldera menuruni gunung sejauh 3 kilometer. Mereka menggali belerang, naik turun, menuruni lereng beberapa kilometer sebelum beleran dijual dipelelangan, dalam sehari dapat terkumpul belerang berkisar 6 sampai 7 ton. Sungguh merupakan pekerjaan yang sangat beresiko dan penuh perjuangan.

Rute & Akomodasi Kawah Ijen
Anda dapat mencapai Kawah Ijen melalui dua alternatif rute. Berikut ini rute yang sering digunakan oleh para pengunjung Kawah Ijen:
- Rute Banyuwangi
Jalan akses dari Banyuwangi ke gunung ijen relatif sudah sangat baik untuk dilewati berbagai jenis kendaraan. Bahkan kendaraan roda 2 dapat dengan mudah melewatinya. Hal itu karena jalan disepanjang pintu masuk yang berada di desa jambu ke kawasan wisata gunung ijen sampai dengan pos terakhir di Paltuding sudah beraspal. Rute ini biasa digunakan oleh para pendaki untuk rute pendakian Gunung Ijen. Untuk mencapai Gunung Ijen dari Banyuwangi, bisa naik angkot trayek Banyuwangi – Licin – Jambu yang berjarak kurang lebih 45 km. Dari Jambu perjalanan dilanjutkan menuju Paltuding, dengan ojek atau sewa mobil. Perjalanan dari Jambu menuju Paltuding dikelilingi hutan alam yang indah. Paltuding merupakan Pintu gerbang utama ke Cagar Alam Taman Wisata Kawah Ijen, yang juga merupakan Pos PHPA (Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam).
- Rute Bondowoso
Rute ini lebih mudah dilalui karena kondisi jalan yang bagus dan relatif mulus. Rute ini dapat ditempuh dari Bondowoso, lalu menuju Wonosari, lalu ke Sempol dan akhirnya sampai ke Patulding. Jarak tempuh melewati rute ini adalah sekitar 70 kilometer. Perjalanan menuju Pal Tuding ini kita melewati padang rumput dan kebun kopi yang sangat luas.
Setelah sampai di Paltuding (Baik melalui Rute Banyuwangi maupun Bondowoso) dan membeli tanda masuk (hanya beberapa ribu rupiah). Setelah itu anda harus berjalan kaki dengan jarak kurang lebih 3 km. Lintasan awal sejauh 1,5 km lumayan menanjak. Sebagian besar jalur dengan kemiringan 25-35 derajat. Ditengah perjalanan, kita dapat beritirahat di Pos Bunder ( pos yang unik karena memiliki bentuk lingkaran) jalur selanjutnya relatif agak landai. Kawasan Kawah Ijen merupakan kawasan wisata yang sering di jadikan wisata pendakian keluarga karena medannya yang tidak terlalu membutuhkan tenaga ekstra dan memiliki panorama yang menarik.
Apabila ingin menikmati Kawah Ijen sebelum siang, sebaiknya anda menginap di kawasan Paltuding. Terdapat penginapan sederhana yg dikelola oleh petugas perhutani di pos Paltuding. Anda dapat mendaki ke Kawah sesudah/sebelum subuh, sehingga sampai di Ijen sebelum siang. Dan dapat menikmati matahari pagi dan Kawah yang masih belum banyak berasap. Di Kawasan Paltuding terdapat juga banyak terdapat warung yang menjual makanan dan minuman. Pengunjung Kawah Ijen terdiri dari Wisatawan Domestik dan Mancanegara. Biasanya Turis Mancanegara mengunjungi Ijen setelah/sebelum perjalanan ke Bali.

Tips Saat Berada di Kawah Ijen :
1.      Jangan ke Ijen pada saat musim Hujan. Karena ketika musim Hujan di Sekitar Ijen sedikit rawan dan licin.
2.      Kendaraannya harus memadai. Jika kendaraan kurang memadai, kita bisa berkali-kali turun dari mobil dan jalan kaki. Karena jalan menuju Paltuding lumayan menanjak.
3.      Lengkapi diri dengan Jaket, karena suhu udara di kawasan Ijen termasuk dingin. Dan jika anda tidak berniat menginap di Paltuding, sebaiknya anda turun dari kawah sebelum sore, karena biasanya sore kabut mulai turun dan cuaca semakin dingin.
4.      Sebelum mulai mendaki, siapkan fisik terlebih dahulu. Apabila kesehatan kurang mendukung, sebaiknya tidak melakukan pendakian. Jangan lupa membawa perlengkapan obat-obatan. Kamar Mandi hanya tersedia di Paltuding, karena itu sebaiknya anda mempersiapkan diri dengan baik.
5.      Memakai Sepatu yang memadai. Sepatu yang memadai dapat mencegah tergelincir saat mendaki.
6.      Bawa makanan dan minuman, karena setelah capek menempuh perjalanan dari Paltuding ke Puncak Ijen, kita bisa menikmati bekal disana sambil melepas lelah. Tetapi jangan membuang sampah di sekitar Kawah, sebaiknya sampah dibawa kembali sampai turun dari Kawah.
7.      Bawa sapu tangan / Handuk + air putih, karena biasanya ada serangan asap sulfur yang baunya menyengat. Tutupi hidung dengan sapu tangan basah apabila asap sulfur menghadang anda.
8.     Jangan lupa dokumentasikan perjalanan kita. Termasuk mendokumentasikan Keindahan Alam Ijen. Dan usahakan membawa baterai penuh karena akan sulit untuk mencharge di kawasan Paltuding. Kawah Ijen merupakan salah satu kawasan yang sering dituju para Fotografer untuk hunting foto.
9.      Membawa uang saat mendaki, biasanya di post sebelum Ijen, banyak dijual belerang-belerang berbagai bentuk. Kita dapat membelinya seharga beberapa ribu rupiah sebagai oleh-oleh.
10.      Apabila berpapasan dengan penambang Belerang, harap memberi jalan dahulu kepada mereka.
11.      Sebaiknya tidak mendaki sendirian, lebih baik berkelompok atau bersama rombongan.
12.      Jangan lupa membekali diri dengan doa. Semoga perjalananan anda lancar.

Sumber..

2 komentar:

  1. 24 juli kemarin aku dan rombongan guru smp 2 doko Blitar baru aja kesana,asyiiiiik and menawan, yang namanya Berlian (anak saya umur 5 tahun) juga mencapai puncak, wahhhh hebaaaat.Setelah baca Jawa Pos ternyata Kawah Ijen pada level Siaga III, jangan meletus lah, kasihan penambang belerang, itu kan penhasilan mereka.GIRIWANGI Blitar.

    BalasHapus
  2. Waahhh udah ngga sabar mau naik ke ijen.
    Rencana tanggal 24 Aug nanti mau naik.
    @ Mba Ratna : Meskipun statusnya jadi siaga III, tp gak ditutup untuk pendakian kan ya?

    BalasHapus

 
Dodik Herusetyawan | © 2010 by DheTemplate.com | Supported by Promotions And Coupons Shopping & WordPress Theme 2 Blog